Posts

Generasi Z Bersumpah Pemuda

Kapan sumpah pemuda diikrarkan? Sumpah pemuda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Sebagai individu yang lahir di Generasi Z, kadang nilai-nilai sumpah pemuda tidak diaplikasikan ke kehidupan nyata, namun hanya sebatas jawaban lengkap diatas secarik kertas lembar jawaban. Sebagai Generasi Z, kita harus mengaplikasikan nilai sumpah pemuda ke dalam kehidupan kita. Sebenarnya apa saja nilai-nilai dari sumpah pemuda? Nilai-nilai sumpah pemuda adalah berikut, 1.    Nilai cinta bangsa dan tanah air. 2.    Nilai rela berkorban. 3.    Nilai persatuan. 4.    Nilai mengutamakan kepentingan bangsa. 5.    Nilai menerima dan menghargai perbedaan. 6.    Nilai persaudaraan. 7.    Nilai gotong royong dan kerjasama. Dengan mengaplikasikan nilai-nilai sumpah pemuda tersebut, setidaknya kita dapat menjadi generasi yang lebih baik. Perlahan-lahan, tapi pasti. Namun coba bayangkan, apa ya...

Aku Bangga Menjadi Batik

Temanku, Kain Sutra Berpayet, pernah bertanya. "Batik, mengapa kamu tak memiliki payet-payet indah yang berkilauan dan kain sehalus kami?" Tidak, aku tak menjawab sepatah kata pun. Kepada Kain Sutra aku hanya tersenyum simpul. Namun, seperti penyakit, pertanyaan yang dilontarkan Kain Sutra sebelumnya membuatku tak berhenti memikirkannya. Ah! Ibu pulang!  benakku mengingatkan ketika runguku mendengar suara pintu terbuka. Tak ingin menghabiskan banyak waktu lagi, aku gegas bertanya. "Ibu, mengapa aku dan ibu berbeda dari teman-temanku dan orang tua mereka, bu?" Mendengar pertanyaanku, ibuku mengernyitkan dahinya sedikit. Heran mungkin, mengapa pertanyaan seacak ini dapat aku lontarkan begitu saja. Namun, ibu tetap menjawab pertanyaanku. "Berbeda bagaimana, anakku?" "Ya, berbeda Bu! Mereka adalah kain sutra, dengan kain yang sangat amat halus dan indah. Apalagi mereka memiliki payet-payet indah yang bahkan terlihat bersinar di bawah paparan caha...

One of Our National Heroes

Image
“We all have to believe in God, because God is just.” (diterjemahkan “Kita semua harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhan itu adil.”) Before we even start, let me ask you a question. Do you recognize the quote above? To those who do, congratulations! But to those who don’t, it’s okay! I’m going to tell you whose quotation it is. Come on, let’s dive straight right into it, shall we? The quote is belonged to Ahmad Yani (spelled Achmad Yani). That was his last words before he died. He was an Indonesian military commander. You—or we—probably knew him as one of the National Hero of Indonesia who died on October 1st 1965 because he was killed by members of the September 30th Movement (or called G30SPKI in bahasa Indonesia) during an attempt to kidnap him from his house. He was born on June 19th 1922, Purworejo, Dutch Indies. And do you know? He fought so many battles when he was alive, like Indonesian National Revolution, General Offensive of 1 March 1949, and many more. He really did ...

Mengapa SMA Negeri 68 Jakarta?

Haii, nama saya Nadia R. Fadilah salam kenal yaaa! Jika ditanya, “Kenapa memilih masuk SMA Negeri 68 Jakarta?” Saya akan menjawab, Saya memilih untuk bersekolah di SMA Negeri 68 Jakarta karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah terbaik dan terfavorit di DKI Jakarta. Dengan segudang prestasi, nama SMA Negeri 68 Jakarta tidak pernah luput dari pembicaraan banyak orang, terutama siswa SMP dan SMA. Mengingat hebatnya reputasi sekolah ini, para orang tua pun ingin anaknya bersekolah di sekolah hebat. Terlebih lagi mengingat banyaknya siswa-siswi SMA Negeri 68 Jakarta yang berhasil diterima di PTN-PTN terbaik di Indonesia melalui jalur undangan. Hal tersebut tentu saja membuat siapapun berlomba-lomba untuk dapat bersekolah di SMA ini. Dan saya, sepertinya termasuk kedalam kategori orang-orang yang turut mengejar segudang prestasi tersebut. Semoga saya—kita semua—dapat meraih prestasi-prestasi hebat dimanapun kita bersekolah ya! SEMANGAT!